Perguruan Tinggi Swasta Bersaing Raih Akreditasi Unggul

Pendidikan tinggi yang berkualitas kini menjadi kebutuhan bagi generasi muda Indonesia. Perguruan Tinggi Negeri maupun Perguruan Tinggi Swasta kini bersaing ketat untuk meraih akreditasi unggul. Pada 4 Juni 2024 lalu, Universitas Al-Azhar Indonesia telah ditetapkan sebagai universitas berstatus unggul oleh Kemdikbud Ristek.

"Status unggul yang diraih menunjukkan bahwa Universitas Al-Azhar Indonesia atau UAI terbukti mampu menyelenggarakan pendidikan tinggi sesuai standar yang ditetapkan Kementerian Pendidikan, Riset, dan Teknologi," jelas Asep Saifuddin selaku Rektor UAI pada Rabu (12/6/2024).

Selaku penyelenggara pendidikan tinggi, kata Asep Saefuddin, saat ini UAI memiliki 19 program studi di jenjang S1 dan lima program studi di jenjang S2. Sebagai bentuk komitmen menyediakan pendidikan tinggi yang unggul. UAI memiliki program studi bidang eksakta hingga humaniora.

"Pembelajaran yang berkualitas menjadi prioritas utama yang kami hadirkan bagi seluruh mahasiswa UAI. Dengan status unggul yang diraih oleh UAI, kami makin optimis untuk bisa menyediakan layanan pendidikan yang lebih baik bagi para mahasiswa jenjang S1 maupun S2 yang kuliah di UAI," ujar Asep Saefuddin.

Asep Saefuddin yang juga guru besar bidang statistika ini menambahkan, akreditasi Unggul adalah peringkat akreditasi tertinggi yang diperoleh perguruan tinggi sesuai kriteria yang ditetapkan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Perguruan tinggi atau program studi yang mendapatkan akreditasi Unggul adalah perguruan tinggi yang sangat baik mengenai prestasi yang ada di dalamnya dan mendapatkan skor lebih dari 361 serta memenuhi Syarat Perlu Peringkat Unggul.

"Jadi, ada sejumlah syarat untuk mendapatkan predikat akreditasi unggul. Pertama, adanya bukti praktik baik pengembangan budaya mutu di perguruan tinggi. Kedua, adanya perolehan status akreditasi program studi. Ketiga, adanya bukti efektivitas pelaksanaan tri darma perguruan tinggi. Keempat, adanya bukti jumlah publikasi di jurnal dalam tiga tahun terakhir," papar pria kelahiran Garut Jawa Barat ini.