Lulusan Ilmu Teknologi Pangan Bisa Berkarir Dimana?

Penulis: Mardiana Saraswati, Mahasiswi Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, UAI

 

Peluang karir yang untuk lulusan Ilmu Teknologi Pangan ternyata luas, guys!

Bagi calon-calon mahasiswa yang memiliki minat memasak dan ingin mencambah cakrawala wawasan di bidang kuliner, ada beberapa pilihan karir menarik setelah lulus studi, antara lain:

1.    Quality Control (QC) 

Rata-rata sarjana lulusan Ilmu Teknologi Pangan diterima bekerja di bagian Quality Control (QC) atau Pengendalian Mutu. Petugas QC bertanggungjawab untuk memastikan proses pengolahan makanan di pabrik berjalan sesuai SOP perusahaan. Misalnya staf QC di pabrik susu kemasan harus memastikan bahwa susu yang dihasilkan telah melewati proses yang higienis, dan kandungan bahan makanannya dipastikan tidak merugikan. Pemantauan juga dilaksanakan hingga tahap pengepakan dan pengiriman produk.

Kompetensi yang harus dimiliki untuk dapat berkarir di bidang QC diantaranya kemampuan untuk menganalisis parameter mutu dalam bahan, seperti sifat fisik, kimia, biologis, dan sebagainya. Selain itu, penguasaan atas ketentuan standar mutu pangan nasional maupun internasional juga menjadi pertimbangan penting.

 

QC Team Leader disyaratkan memiliki jiwa kepemimpinan (leadership) ketika memimpin tim pengendali mutu (bahan, proses, dan produk akhir), memiliki kemampuan manajemen produksi (merencanakan, mengendalikan, mengarahkan, dan memimpin proses), dan mampu menggali potensi pengembangan produk.

 

2.    Konsultan Pangan dan Gizi

Berkarir sebagai Konsultan Pangan dan Gizi juga merupakan peluang yang terbuka bagi lulusan Teknologi Pangan. Pekerjaan ini menuntut kemampuan untuk menjalankan tugas antara lain memberikan konsultasi bagi industri makanan tentang produksi, pemasaran, trend produk, serta kualitas produk makanan, permasalahan konsumsi gizi dan keamanan pangan.

 

3. Lingkup Pemerintahan

Lulusan Teknologi Pangan berpeluang mengawali dan mengembangkan karir di berbagai lembaga, antara lain sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Departemen Pertanian, atau Balitbang, POM (Pengawas Obat dan Makanan), LIPI, dan lain-lain, yang memiliki tanggung jawab untuk mampu melayani masyarakat dengan baik, mengkoordinir tim kerja pada divisi terkait, dan memiliki wawasan yang luas.

 

4. Product Development

Untuk dapat diterima di bagian Product Development (Pengembangan Produk) di suatu perusahaan bukan hal yang mudah, karena pada posisi ini seseorang bertugas memegang resep rahasia produk perusahaan. Namun karena posisinya sangat krusial, staf di bagian product development mendapat gaji yang lebih tinggi dan sering berhubungan dengan top leader di perusahaan, sehingga berpeluang mendapat kenaikan pangkat lebih cepat dibandingkan para staf di QC dengan menunjukkan prestasi. Posisi tertinggi yang bisa diraih staf di bagian ini adalah Direktur Teknik atau Chief Technical Officer (CTO).

 

5. Berwirausaha (Pengusaha Pangan)

Banyak lulusan Ilmu Teknologi Pangan yang tidak memilih bekerja di perusahaan tetapi membuka usaha sendiri atau menjadi wirausahawan misalnya di bidang ekspor impor pangan. Alternatif di bidang entrepreneurship ini setidak-tidaknya membutuhkan kemampuan dalam merencanakan dan mendirikan perusahaan, menguasai manajemen perusahaan dan mengembangkan usaha yang telah berjalan. Dengan mengasah kemampuan, maka peluang membuat pabrik sendiri juga terbuka, misalnya pabrik ekspor makanan beku, yang dipasarkan baik untuk kebutuhan konsumen di dalam negeri maupun luar negeri.

 

Ingin berkarir di bidang Teknologi Pangan? Universitas Al-Azhar Indonesia, salah satu kampus swasta Islam terbaik di wilayah strategis di Jakarta, yang berhasil meraih Akreditasi Unggul ini, menyediakan sarana dan fasilitas pendidikan di bidang ilmu Teknologi Pangan di Fakultas Sains dan Teknologi (FST-UAI).

 

Program studi Teknologi Pangan membuka spesialisasi Mikrobiologi dan Keamanan Pangan, Kimia dan Analisis Pangan, Biokimia Pangan, serta Rekayasa dan Proses Pengolahan Pangan Halal, dengan kurikulum yang dirancang untuk mempersiapkan lulusan Sarjana dengan pengetahuan dan keterampilan yang handal di bidang Teknologi Pangan dengan bidang fokus Halal Foodpreneur

 

Keunggulan Prodi Teknologi Pangan FST UAI ini selain fokus terhadap halal foodpreneur, juga tersedianya laboratorium dan fasilitas penunjang yang memadai, atmosfer perkuliahan yang kondusif, dan adanya upaya untuk melibatkan mahasiswa/i untuk mengembangkan pengalaman dan meraih prestasi di berbagai ajang kompetisi pendidikan pangan baik di tingkat nasional maupun internasional

 

Kompetensi lulusan Prodi Teknologi Pangan disesuaikan dengan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) Level 6 yang meliputi 3 aspek kompetensi, yakni kemampuan kerja umum dan khusus, penguasaan pengetahuan umum dan khusus, dan kemampuan manajerial.

 

Selain menyediakan program sarjana kelas reguler, Program Studi Teknologi Pangan juga menyediakan kelas karyawan, serta turut tersedia di Program Alih Jenjang D3 ke S1, jadi bagi Anda lulusan Diploma 3 di bidang ini, dan ingin meraih gelar sarjana, Prodi Teknologi Pangan UAI pilihannya!