Oleh: Fauzi Ibrahim, Bahasa dan Kebudayaan Arab, Fakultas Ilmu Budaya, UAI.
Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) turut mengawal visi bersama yang hendak dicapai dalam Indonesia Emas 2045. Pada kegiatan Launching Penerimaan Mahasiswa Baru UAI yang sukses dilaksanakan pada Selasa, 29 Oktober 2024 (29/10/24), salah satu kampus unggul di Jakarta tersebut memfasilitasi para anak muda agar dapat keluar dari bayang-bayang permasalahan mental yang marak dialami Generasi Z. Dilansir dari JakPat, 46,7 persen Gen Z merasa mengalami gangguan kesehatan mental.
Acara yang dihadiri oleh 220 siswa dan siswi sekolah menengah atas dan kejuruan tersebut, diawali dengan laporan oleh Wakil Rektor III Universitas Al-Azhar Indonesia, Faisal Hendra. Sebagai pembuka acara, dirinya menjelaskan keunggulan-keunggulan kampus yang berlokasi di kawasan Blok M tersebut sebagai salah satu kampus terbaik. Dalam tahun ajaran baru 2023-2024, tercatat total sebanyak 1.300 mahasiswa yang mendaftar pada kampus yang bernuansa Islam tersebut. Mahasiswa tersebut terdiri mulai dari jenjang S1, S2 dan S3.
"UAI sendiri memiliki akreditasi unggul. Dari 4.000 lebih universitas yang ada di Indonesia, hanya kurang lebih 150 kampus yang mendapatkan predikat tersebut," ujar Dr. Faisal dalam sambutannya.
Lebih lanjut, Asep Saefuddin selaku rektor Universitas Al-Azhar Indonesia memberikan sambutan dalam giat tersebut. Pria asal Garut itu, di dalam paparannya, menerangkan pentingnya soft skill di dalam dunia pendidikan. Soft skill, lanjutnya, bisa berupa mengetahui bagaimana cara berkomunikasi yang baik. Tak hanya itu, soft skill juga bisa berupa creative thinking, inovasi dan kreasi.
Adapun selain memperkaya soft skill, lanjutnya, memiliki akhlak yang baik juga merupakan kunci dari kesuksesan. Dirinya mengambil contoh Nabi SAW sebagai suri tauladan. "Contohlah sifat Nabi Muhammad SAW. Dari jujurnya, tablighnya, amanahnya," ujarnya.
Inti acara launching Penerimaan Mahasiswa Baru UAI, diisi oleh sesi talkshow yang dimeriahkan oleh tiga narasumber. Ketiganya memiliki latar belakang yang berbeda, sehingga dapat memperkaya materi dalam membentuk pemuda yang berkarakter positif, memiliki mental yang sehat, berakhlak bagus dan berpestasi. Ketiganya yakni, Andri Hadiansyah selaku dosen psikologi UAI, Adhitya Putri seorang ibu yang telah lama berkecimpung sebagai aktris, serta Alfie Alfandy, aktor dan selaku pendiri Bikers Dakwah.
Alfie Alfandy yang biasa disapa sebagai Ustaz Alfie, memberi wejangan untuk pemuda agar dapat mengontrol penggunaan gawai. Ia menganjurkan agar pemuda mengisi kesehariannya dengan hal-hal yang positif.
Bukan tanpa sebab, perlunya mengontrol gawai dikarenakan apa yang dilihat mata akan masuk ke dalam memori otak manusia. Hal tersebut menjadi mengkhawatirkan ketika anak muda mengisi kesehariannya dengan hal-hal yang negatif
"Apa yg kita lihat akan terekam di memori. Nah kalo kegiatan negatif yang diisi, ya bagaimana mau berkembang," terang Alfie.
Selain itu, dirinya juga menekankan pentingnya menyaring lingkup pertemanan. Menurutnya, carilah pertemanan yang sejati hanya karena Allah dan jangan mencari teman hanya karena jabatan atau uang semata.
Setali tiga uang, Adhitya Putri juga sependapat dengan hal tersebut. Wanita lulusan studi Ilmu Hubungan Internasional UAI, turut menekankan pentingnya untuk memilih teman.
Menurutnya, faktor terdekat bisa jadi penentu di masa depan, dengan memilih teman yang positif, nantinya akan berpengaruh membentuk bagaimana kondisi kita ke depannya.
"Cari teman yang positive vibes dan jangan sebaliknya serta jangan julid juga. Karena itu penting bakal ngebentuk kita ke depannya dan harus cari yang positif," ucap perempuan kelahiran Jakarta tersebut.
Dirinya juga menekankan agar para pemuda untuk berani mencoba semua hal dan berani menantang diri mereka pada suatu hal yang baru. Karenanya, seseorang tidak akan pernah tahu di mana tempat terbaiknya jika tanpa mencoba banyak hal.
"Apapun hal-hal baru coba di-explore, nanti kalo kesulitan ya kita ngobrol sama ahlinya. Intinya harus mau men-challenge diri sendiri dan jangan underestimate diri kita," ucapnya menjelaskan.
Adapun Andri Hadiansyah, selaku dosen psikolog di UAI juga mengingatkan pentingnya langkah awal untuk maju. Menurutnya, langkah awal merupakan langkah yang besar.
"Langkah pertama harus dilakukan, agar dapat terjadi langkah berikutnyaā€¯ kata Andri. Oleh karena itu, dirinya memberi wejangan agar para pemuda berani mengambil langkah besar dan mengalahkan dirinya sendiri.
Selain kegiatan talkshow dengan tema "Menjadi Pemuda Berkarakter Positif, Bermental Sehat, Berakhlak dan Berprestasi", turut dilakukan penandatanganan nota kesepakatan dan Perjanjian Kerja Sama yang dilakukan antara UAI dengan PT Indonesia Mental Inspirasi, dan kunjungan ke stand booth untuk mengenal keenam fakultas yang tersedia di UAI, di antaranya Fakultas Hukum (FH), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Fakultas Psikologi dan Pendidikan (FPP), serta Fakultas Sains dan Teknologi (FST). Ketiga kegiatan di atas menjadi rangkaian acara dari Launching Penerimaan Mahasiswa Baru untuk Tahun Akademik 2025/2026.